Jika pada tulisan
sebelumnya saya sudah membahas bagaimana melakukan setting RAID 0,
RAID 1 dan RAID 5, maka di tulisan kali ini saya akan membahas
bagaimana setting harddisk RAID 6. RAID 6 ini adalah teknologi
terbaru dari RAID yang pernah dikeluarkan saat ini. Sebelum memulai
konfigurasi RAID 6, saya ingin sedikit flash back tentang perbedaan RAID 5 dan RAID 6 walaupun pernah saya jelaskan di tulisan saya
sebelumnya yang berjudul “Mengenal teknologi RAID”, ini sekedar
pengingat saja agar anda lebih memahami tentang teknologi RAID.
Berbeda dengan RAID 5 yang hanya memiliki toleransi satu buah
harddisk yang boleh rusak (fault tolerance) tanpa anda harus
mengalami resiko kehilangan data, RAID 6 ini memperbolehkan hingga
2 buah harddisk yang rusak (fault tolerance). Tetapi dengan
meningkatnya kemampuan jumlah penanganan harddisk yang boleh fault
tolerance, maka kebutuhan minimum jumlah harddisk yang diperlukan
untuk setting RAID 6 ini juga meningkat. Jika RAID 5 membutuhkan
sedikitnya 3 buah harddisk, maka RAID 6 ini membutuhkan
sedikitnya 4 buah harddisk agar dapat di setting menggunakan
teknologi RAID 6. Teknologi paritas data yang dimiliki RAID 6 juga
lebih baik dibanding RAID 5, dimana nilai paritas data pada RAID 5
hanya disebar satu blok tiap harddisk, maka pada RAID 6 ini nilai
paritas data disebar 2 blok tiap tiap harddisk. Jika di ilustrasikan
akan tampak seperti pada tampilan di bawah ini:
Ilustrasi penyebaran
paritas data RAID 5 (lihat bagian Dp, Cp, Bp dan Ap):
Ilustrasi penyebaran
paritas data RAID 6 (lihat bagian Dp, Cp, Bp, Ap, Eq, Dq,Bq dan Aq):
Paritas data ini
berfungsi sebagai index dan digunakan untuk melakukan recovery data
pada harddisk baru yang menggantikan harddisk yang rusak (fungsi
fault tolerance). Jumlah kapasitas yang dapat digunakan pada harddisk RAID 6 juga akan lebih sedikit dibanding dengan RAID 5.
Jika 3 buah harddisk 1TB
dikonfigurasi menggunakan RAID 5, maka jumlah kapasitas yang dapat
digunakan dapat dihitung dengan rumus:
(1 – (1/n))x(total
kapasitas)
dengan n = jumlah
harddisk , sehingga total kapasitas yang dapat digunakan 3 buah
harddisk dengan RAID 5 adalah:
(1 – (1/3))*3TB = 2TB
Jika 4 buah harddisk 1TB
dikonfigurasi menggunakan RAID 6, maka jumlah kapasitas yang dapat
digunakan dapat dihitung dengan rumus:
(1 – (2/n))x(total
kapasitas)
dengan n = jumlah
harddisk , sehingga total kapasitas yang dapat digunakan 4 buah
harddisk dengan RAID 6 adalah:
(1 – (2/4))*4TB = 2TB
Kapasitas yang berkurang
dari total kapasitas tersebut sebenarnya dipakai untuk menyimpan
nilai paritas di tiap tiap harddisk. Bagaimana? , apakah anda masih
tertarik untuk melakukan konfigurasi RAID 6? Jika anda menjawab ya,
mari kita ikuti langkah-langkah di bawah:
1. Saya asumsikan anda
sedang melakukan proses instalasi Ubuntu server dan memasuki step
konfigurasi harddisk seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah:
silakan pilih opsi manual
pada step ini.
2. Dapat anda lihat bahwa
saya memiliki 6 buah harddisk yang terdiri dari sda – sdf, hanya
saja disini saya hanya akan menggunakan harddisk sdb-sdf (tidak
termasuk sda) untuk saya konfigurasikan dengan teknologi RAID 6
seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah:
Saya menggunakan 5 buah
harddisk karena nantinya 1 buah sisanya akan saya gunakan sebagai
spare harddisk atau harddisk cadangan yang dapat digunakan sewaktu
waktu secara otomatis oleh system ketika fault tolerance. Saya
memulai konfigurasinya dari harddisk sdb seperti yang terlihat pada
gambar di atas.
3. Step selanjutnya
adalah saya akan mbuat alokasi baru di harddisk sdb agar nantinya
bisa dibuat tabel partisi yang baru, maka jika anda dihadapkan pada
opsi yang ditunjukkan pada gambar di bawah, silakan pilih opsi yes:
4. Pada step selanjutnya,
jika alokasi berhasil, maka akan tampak sebuah FREE SPACE seperti
yang terlihat pada gambar di bawah:
silakan klik bagian FREE
SPACE lalu ENTER pada harddisk sdb untuk membuat tabel partisi baru
sekaligus melakukan format file systemnya.
05. Pada step selanjutnya
silakan pilih opsi create new partition seperti yang ditunjukkan pada
gambar di bawah:
06 Kemudian saya diminta
untuk mengisi nilai kapasitas yang akan dijadikan partisi baru,
disini saya memasukkan nilai maksimum harddisk sdb (1,1GB) seperti
yang ditunjukkan pada gambar di bawah:
07. Untuk opsi
selanjutnya saya menyetting type partisinya sebagai logical partisi
seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah:
08. Langkah selanjutnya
anda harus merubah format file system yang telah di set oleh system
secara default di ext4, dengan cara mengeklik bagian use as, seperti
pada gambar di bawah:
09. Silakan pilih opsi
physical volume RAID seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah:
10. Jika setting partisi
sudah berubah dari ext4 menjadi physical volume for RAID seperti yang
ditunjukkan pada gambar di bawah, maka silakan klik DONE untuk
menyelsesaikan setting harddisk sdb tersebut:
11. Kemudian anda akan
dibawa ke halaman utama konfigurasi harddisk tersebut, pada gambar di
bawah, anda dapat melihat telah tercipta partisi logical dengan
format file RAID seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah hasil
konfigurasi tadi:
12 Ulangi langkah 2
hingga 11 untuk ke empat (sdc, sdd,sde dan sdf) harddisk sisanya
sehingga terlihat seperti pada gambar di bawah:
jika sudah mirip seperti
pada gambar di atas, silakan klik opsi Configure software RAID untuk
memulai pembuatan konfigurasi RAID 6.
13. Pada step selanjutnya
anda akan dikonfirmasi apakah harddisk sdb-sdf akan di konfigurasi
RAID seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah, maka saya akan
memilih opsi yes untuk melanjutkan ke step berikutnya:
14. Kemudian anda harus
membuat MD device sebagai array untuk menampung harddisk harddisk
yang akan dikonfigurasi sebagai RAID 6, seperti yang ditunjukkan pada
gambar di bawah:
15. Lalu pilih opsi RAID
6 untuk konfigurasi ke 5 harddisk tersebut seperti yang ditunjukkan
pada gambar di bawah:
16. Pada langkah
berikutnya anda akan diminta memasukkan jumlah harddisk yang aktif
untuk dikonfigurasi sebagai RAID 6 seperti yang ditunjukkan pada
gambar di bawah:
aktif disini adalah dapat
digunakan untuk menyimpan data, bukan sebagai harddisk cadangan, maka
saya akan mengisi dengan nilai 4 dari 5 harddisk yang dikonfigurasi.
17. Kemudian saya diminta
untuk memasukkan jumlah harddisk sebagai cadangan, saya memasukkan
nilai satu buah dari sisa harddisk yang telah di set aktif, seperti
yang ditunjukkan pada gambar di bawah:
18. Lalu anda diminta
untuk memilih device harddisk mana saja yang di set aktif berjumlah 4
buah, maka saya memilih harddisk sdb5 – sde5 seperti yang
ditunjukkan pada gambar di bawah:
19. Kemudian pad alangkah
berikutnya, anda diminta memilih 1 buah harddisk yang akan digunakan
sebagai cadangan, maka saya tinggal mencentang harddisk sdf5 sisanya
untuk digunakan sebagai cadangan, seperti yang ditunjukkan pada
gambar di bawah:
20. Setelah itu, silakan
klik finish seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah:
21. Dari hasil
konfigurasi di atas, maka anda akan mendapatkan sebuah partisi baru
kurang lebih sebesar 2GB sebagai RAID Device seperti yang ditunjukkan
pada gambar di bawah, hanya saja, partisi RAID tersebut belum lah
memiliki format file system, begitu juga dengan harddisk sda anda
yang belum dikonfigurasi, maka silakan konfigurasi harddisk RAID dan
sda tersebut agar memiliki file system seperti biasa sehingga
terlihat seperti di bawah ini:
jika sudah mirip seperti
gambar di atas, berarti anda telah selesai melakukan konfgiurasi
harddisk RAID, maka silakan klik opsi finish seperti gambar di atas.
Yup hanya seperti itu
instalasi RAID 6 plus harddisk cadangannya, pada tulisan berikutnya,
saya ingin mendemokan apabila salah satu harddisk di dalam system ini
saya cabut, sehingga system pada RAID 6 mengelauarkan status DEGRADED
pada salah satu harddisk sehingga secara otomatis mengambil harddisk
cadangannya untuk melakukan prose fault tolerance. Tetep ikuti blog
ini ya, terima kasih telah berkunjung :-)
Beberapa artikel terkait:
- Mengenal teknologi harddisk RAID
- Konfigurasi hardware RAID
- Tutorial konfigurasi software RAID 0 di proses instalasi Ubuntu
- Tutorial konfigurasi software RAID 1 di proses instalasi Ubuntu
- Tutorial konfigurasi software RAID 5 di proses instalasi Ubuntu
- Menggabungkan banyak harddisk dengan LVM
- Jangan takut kehabisan space harddisk, tambah saja dengan LVM
- Langkah-langkah mounting harddisk otomatis di Ubuntu
- Tutorial manajemen partisi harddisk di ubuntu
Comments