Tutorial konfigurasi harddisk RAID 1 di proses instalasi Ubuntu Server


Sesuai janji saya pada artikel saya sebelumnya yang berjudul “Tutorial konfigurasi LVM di Ubuntu”, di tulisan ini saya akan menjelaskan bagaimana melakukan konfigurasi harddisk dengan RAID level 1 (RAID 1). Hmmmm jika anda belum mengetahui apa itu RAID serta macam-macam levelnya, saya sarankan untuk membaca artikel saya sebelumnya yang berjudul “Pengetahuan singkat tentang teknologi RAID storage”, tapi jika anda ingin mengetahui langsung prakteknya (RAID 1), bisa mengikuti tutorial yang saya tulis disini juga gapapa kok :P . Untuk konfigurasi RAID 0 ada di tulisan saya yang berjudul “Tutorial konfigurasi harddisk RAID 0 di Ubuntu”. Jika RAID 0 adalah menggabungkan beberapa harddisk menjadi satu buah harddisk virtual yang besar (mirip LVM), maka RAID 1 lebih ke mirroring, atau cermin. Mirroring yang saya maksud disini adalah mencerminkan satu harddisk ke harddisk lainnya. Sehingga jika salah satu harddisk (dari 2 harddisk yang di RAID 1) ada yang rusak, data masih bisa terselamatkan (tidak ada satupun data yang hilang ) setelah harddisk yang rusak (fault) tersebut di ganti baru dan di re “assemble” lagi dengan mirror nya. Karena mekanisme fault tolerance ini tidak dimiliki oleh RAID 0 dan LVM. Tidak sabar untuk memulainya? Mari kita langsung ikuti langkah-langkah di bawah:

1. Sesuai judul di atas, konfigurasi ini saya lakukan ketika proses instalasi Ubuntu Server dengan versi 12.04 LTS. Pada step anda akan melakukan konfigurasi harddisk seperti pada gambar di bawah ini, silakan pilih step manual:


2. Kemudian, pada step selanjutnya yang dapat anda lihat pada gambar di bawah, saya memiliki 3 buah harddisk yang terdiri dari sda (4,3GB), sdb (1,1GB) dan sdc (1,1GB) yang sector harddisknya telah teralokasi sebelumnya sehingga ada FREE SPACE partisi:



Rencananya, saya akan melakukan konfigurasi RAID 1 dari harddisk sdb dan sdc yang identik, maka saya memulai setting pada sdb terlebih dahulu dengan cara memilih bagian FREE SPACE sdb kemudian ENTER.

3. Lalu pada step selanjutnya saya akan membuat tabel partisi baru dengan memilih opsi “CREATE A NEW PARTITION” seperti tampilan di bawah:


4. Kemudian saya diminta untuk memasukkan besar kapasitas partisi, saya memasukkan sebesar kemampuan maksimal harddisk sdb saya, yaitu 1,1GB seperti yang tampak pada tampilan di bawah:


5. Untuk tipe partisinya saya pilih primary:


6. Kemudian pada step ini, anda akan diperlihatkan settingan default yang diberikan oleh proses instalasi sebelum dapat anda konfirmasi, silakan pilih opsi use as lalu tekan ENTER, seperti pada gambar di bawah:

7. Silakan pilih opsi sebagai “Physical volume for RAID” seperti pada tampilan di bawah:


8. Setelah menekan enter, anda akan kembali ke menu konfigrmasi settingan partisi yang akan anda gunakan, klik Done untuk menyelesaikan hasil perubahan dan konfirmasi seperti pada gambar di bawah:


9. Dari proses di atas, anda akan melihat hasilnya bahwa dari partisi FREE SPACE milik sdb sebelumnya telah terpartisi menjadi pertisi raid dengan tipe primary seperti yang ditampilkan di bawah:


silakan pilih FREE SPACE lagi pada bagian sdc, kemudian ulangi step 2 hingga 8 untuk melakukan konfigurasi pada harddisk sdc agar menjadi seperti gambar di bawah:


Jika sudah mirip dengan gambar di atas, maka silakan pilih opsi “Configure Software RAID” dan tekan ENTER.

10. Setelah itu anda akan dikonfirmasi bahwa partisi sdb dan sdc akan di setting dengan RAID, silakan pilih yes untuk meneruskan seperti yang tampak pada gambar di bawah:


11. Kemudian silakan buat MD device dengan memilih opsi create MD device seperti pada gambar di bawah:



12. Lalu saya pilih RAID 1 seperti yang tampak pada tampilan di bawah:


13. Untuk drive/harddisk yang aktif digunakan pada RAID 1 ini saya masukkan nilai 2, karena memang ada 2 buah yang akan saya konfigurasi RAID 1 yaitu harddisk sdb dan sdc:


14. Untuk cadangannya saya tulis 0, karena memang tidak ada spare (cadangan) harddisk lainnya. Harddisk sda nantinya akan saya gunakan untuk instalasi sistem Ubuntu server, sehingga tidak mungkin akan saya gunakan sebagai cadangan:


15. Untuk partisi yang aktif digunakan pada RAID 1, saya memilih sdb dan sdc, seperti yangsudah saya utarakan sebelumnya:


lalu klik continue

16. Setelah berhasil mengaktifkan RAID 1 pada sdb dan sdc, silakan klik finish:


17. Dari konfigurasi RAID 1 di atas, anda akan mendapatkan 1 buah tabel partisi baru dari device controller RAID1 sebesar 1,1GB (1,1GB lainnya sebagai mirror) yang dapat anda lihat pada gambar di bawah:


hanya saja, partisi baru tersebut belum memiliki file system, untuk menambahkan file system, silakan pilih RAID1 Device tersebut, lalu ENTER.

18. Anda akan dibawa pada langkah setting partisi, silakan pilih menu “use as” lalu ENTER

19. Pilih file system ext4 seperti yang tampak pada tampilan di bawah:


20. Kemudian silakan pilih pada opsi mount point, dan ENTER:

21. Lalu saya pilih enter manually, karena saya ingin partisi RAID1 tersebut nanti terpisah dari system:

22. Untuk nama mount point nya saya masukkan dengan nama /data , setelah proses instalasi selesai dilakukan, harddisk RAID1 tersebut dapat diakses melalui lokasi folder /data, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah:


23. Klik done, untuk selesai melakukan setting partisi pada hardisk RAID1:


Jika sudah selesai anda akan kembali ke menu partition disk seperti yang tampak pada gambar di bawah:


jika anda cermati, maka pada RAID 1 device, anda akan melihat bahwa partisi RAID1 device sudah memiliki file system ext4, jika begitu maka tinggal harddisk sda yang belum di konfigurasi sebagai system (/ dan swap area), silakan pilih pada bagian FREE SPACE di sda, lalu ENTER dan ikuti langkah-langkahnya seperti anda melakukan instalasi biasanya. Seperti biasa yang saya maksud adalah siapkan 2 partisi, dimana yang satu saya setting sebagai / (root) dan satu sebagai swap area. Jika anda berhasil melakukan setting partisi harddisk sda seperti biasanya, anda akan melihat hasilnya seperti pada gambar di bawah:


disana anda melihat bahwa sda telah berubah yang tadinya adalah FREE SPACE menjadi / dan swap, jika begitu anda telah selesai melakukan konfigurasi RAID 1 dan telah siap meneruskan proses instalasi Ubuntu Server dengan memilih opsi “Finish partitioning and write changes to disk”.

Mudah bukan melakukan konfigurasi harddisk RAID 1. Hanya saja, saya belum pernah mencoba menggunakan konfigurasi RAID 1 dengan jumlah hardisk yang aktif tidak genap alias ganjil. Bagian yang masih penasaran untuk konfigurasi RAID 5 dan RAID 6, tetep stay tune di blog ini ya, pasti akan saya tulis tutorialnya disini.

Semoga membantu dan terima kasih telah berkunjung :)


Comments

Unknown said…
Gan untuk hardware nya yang dibutuhkan apa saja yah ? apakah mengunakan RAID Card atau bagaimana ? Terima Kasih
Tinggal beli dan pasang saja Raid Card tetapi perlu diperhatikan spesifikasi Raid Card yang tentu saja kompatibel dengan mainboard, harddisk dan sistem operasi yang anda gunakan
Anonymous said…
Gan boleh minta saran untuk raid card nya merk dan type apa yang support dengan linux ?
Tergantung servernya mas, Saya make H240 sama P441 milik Hewlett Packard di server DL120G9 dan DL380G8