Tutorial membuat network drive dari layanan folder sharing samba server di windows


Jika pada artikel sebelumnya sudah dijelaskan bagaimana membangun layanan share folder di jaringan dengan samba server baik yang loginnya menggunakan password maupun login-nya tanpa password. Maka kali ini, pada artikel ini saya akan menuliskan bagaimana caranya membuat network drive dari layanan sharing folder yang telah ada. Network drive ini berfungsi untuk mempersingkat akses ke layanan folder sharing samba dan memudahkan para klien yang menggunakan layanan. Mekanisme cara kerja pada network drive ini adalah dengan membuat sebuah virtual drive di dalam komputer klien yang sebenarnya adalah sebuah share folder dari samba server. Berikut langkah-langkahnya:

Pada komputer klien, misalnya saja menggunakan windows (7 atau 8) silakan buka aplikasi file explorer atau windows explorer, dengan cara menekan tombol icon windows+E pada keyboard. Jika anda ingin melihat bagaimana cara akses layanan server samba dari sistem operasi lainnya seperti Ubuntu Desktop dan MacOSX, tutorialnya bisa anda lihat di link ini
Di bawah ini adalah tampilan windows exporer pada komputer saya yang akan saya pasangi network drive.


Kemudian pada address bar, saya masukkan alamat server yang meneydiakan layanan folder sharing samba dengan format //alamat_ip , sehingga terlihat seperti pada gambar di bawah:


Jika memang pada alamat tersebut menyediakan layanan folder sharing, hasilnya akan terlihat seperti pada gambar di bawah:


Gambar di atas menunjukkan bahwa terdapat dua buah folder yang di share, yaitu folder home dan folder master, kali ini saya ingin memasukkan folder master sebagai network drive di komputer windows milik saya, sehingga saya tidak perlu lagi mengetikkan berulangkali lewat address bar untuk mengaksesnya.

Langkah berikutnya adalah melakukan klik kanan pada folder master sehingga terlihat seperti pada gambar di bawah ini:


Kemudian pilih opsi map Network drive seperti pada gambar di atas. Jika folder sharing tersebut memerlukan proses otentikasi, maka akan keluar opsi untuk login seperti yang terlihat pada gambar di bawah:


Masukkan user dan password yang anda miliki, lalu jangan lupa centang opsi Remember my credentials. Fungsi remember my credentials ini akan menyimpan session password anda, sehingga anda tidak akan lagi ditanyai user dan password anda ketika akan mengakses layanan tersebut. Jika layanan folder sharing anda meniadakan password seperti layanan yag saya tulis di artikel sebelumnya, maka langkah ini bisa anda lewati dan langsung ke step di bawah ini.

Langkah selanjutnya adalah menentukan network drive anda akan dikenali sebagai apa di komputer, pada artikel ini, saya membuat network drive tersebut agar dikenali sebagai drive partisi Z seperti pada gambar di bawah ini. 


Jangan lupa klik opsi “Reconnect at Sign in” supaya ketika komputer restart atau dihidupkan kembali dari posisi mati, network drive tersebut tidak hilang.

Jika tidak ada masalah, maka network drive anda akan terpasang seperti yang terlihat pada tampilan di bawah ini:


Terlihat seperti harddisk yang terpasang di komputer anda bukan? Anda bisa mengaksesnya layaknya harddisk yang terpasang pada komputer anda. Lalu bagaimana jika anda ingin melepasnya? Silakan klik kanan pada network drive anda sehingga terlihat pada gambar di bawah ini, lalu klik disconnect:

Anda akan diberikan konfirmasi seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini:


Notifikasi tersebut muncul karena ketika saya melakukan pemutusan koneksi di network drive yang terpasang, saya sedang melakukan akses ke layanan tersebut, silakan klik yes, jika tidak muncul notifikasi seperti di atas berarti tidak ada akses kesitu dan proses pemutusan koneksi berjalan lancar.

Mudah bukan? Silakan mencoba dan terima kasih telah berkunjung :)

Beberapa artikel terkait:

Comments

Terima kasih, Kang.