Studi kasus konfigurasi routing sederhana di jaringan kecil - part 1



Sesuai janji saya sebelumnya di tulisan “Teknik dasar routing di Ubuntu Linux”, pada kali ini saya akan membahas studi kasus sederhana tentang melakukan konfigurasi routing sederhana. Saya asumsikan router yang anda gunakan adalah router yang menggunakan Ubuntu Linux. Studi kasus ini terdiri dari 2 buah router, sebuah switch dan sebuah modem sebagai gateway. Untuk mengaktifkan fungsi router di Ubuntu, anda bisa membaca tulisan saya sebelumnya yang berjudul “Konfig router di Ubuntu”.

Berikut di bawah gambaran ilustrasi jaringan komputer yang akan kita jadikan studi kasus.

Saya asumsikan anda telah mengaktifkan fungsi router di Ubuntu yang anda pakai sebagai router. Pertama anda buka terminal pada router A, kemudian anda ketikkan perintah di bawah:

 sudo ifconfig eth0 192.168.0.254 netmask 255.255.255.0


perintah tersebut digunakan untuk melakukan setting alamat IP di kartu jaringan yang terhubung ke network 192.168.0.0/24, lalu jalankan juga perintah di bawah:

 sudo ifconfig eth1 10.0.0.1 netmask 255.255.255.248

perintah tersebut digunakan untuk melakukan setting kartu jaringan yang terhubung ke network 10.0.0.0/29. Perintah ifconfig tersebut sifatnya temporer, jika anda ingin membuatnya permanen, silakan tulis di file /etc/network/interface . Jika anda masih bingung tentang alamat IP dan subnetting, anda bisa membaca tulisan saya sebelumnya yang berjudul “Bagaimana menentukan alamat IP”, “Fungsi Netmask di alamat IP” dan “Subnetting dan VLSM di Ubuntu”.

lakukan juga perintah dibawah untuk router B:

 sudo ifconfig eth0 192.168.1.254 netmask 255.255.255.0

perintah tersebut digunakan untuk melakukan setting alamat IP di kartu jaringan yang terhubung ke network 192.168.1.0/24, lalu jalankan juga perintah di bawah:

 sudo ifconfig eth1 10.0.0.2 netmask 255.255.255.248

perintah tersebut digunakan untuk melakukan setting kartu jaringan yang terhubung ke network 10.0.0.0/29.

Untuk modem, saya asumsikan anda bisa melakukan konfigurasi via user interface dengan alamat IP 10.0.0.6 dengan netmask 255.255.255.248.

Setelah itu, mari kita mulai melakukan routing di router A, silakan anda jalankan perintah di bawah:

 sudo ip route add default via 10.0.0.6 netmask 255.255.255.248

lalu jalankan juga perintah:

 sudo ip route add 192.168.1.0/24 via 10.0.0.2

agar router A dapat mencapai network 192.168.1.0/24 melalui router B yang beralamat IP 10.0.0.2 dan tidak di lewatkan ke modem atau default gateway. Selain itu lakukan juga hal yang sama pada router B dengan perintah:

 sudo ip route add default via 10.0.0.6 netmask 255.255.255.248

lalu jalankan juga perintah:

 sudo ip route add 192.168.0.0/24 via 10.0.0.1

agar router B dapat mencapai jaringan (192.168.0.0/24 dan 192.168.1.0/24) di bawah router A, selain itu agar komunikasi dari jaringan yang berada di bawah router A dan router B dapat terhubung. Untuk menyimpan konfigurasi routing tersebut, anda bisa membaca tutorial berikut ini:

Cara menyimpan konfigurasi routing di Ubuntu server agar permanen

Mudah bukan? Silakan anda bisa mempraktekkannya di rumah. Semoga membantu dan selamat mencoba. Untuk studi kasus yang sedikit lebih kompleks, anda bisa membaca tulisan saya berikutnya dengan judul "Studi kasus konfigurasi routing di router Ubuntu part -2".

Beberapa artikel terkait:

Comments